Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences

Struktur Komunitas Copepoda di Perairan Jepara Hadi Endrawati; Muhammad Zainuri; Endang Kusdiyantini; Hermin P Kusumaningrum
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 12, No 4 (2007): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.132 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.12.4.193-198

Abstract

Copepoda merupakan komponen terbesar dari zooplankton di laut dan berperan sebagai produser sekunder serta konsumer. Berdasarkan perannya dalam jaring-jaring makanan, maka komunitas copepoda pada suatu perairan dapat digunakan untuk menilai produktivitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas copepoda di perairan Jepara. Penelitian ini dilaksanakan dari April hingga Desember 2005 di perairan Jepara dan identifikasi dilakukan di Laboratorium Biologi Oseanografi UNDIP. Enam stasiun untuk pengambilan sampel yang dilakukan sebulan sekali. Pengambilan sampel copepoda dilakukan dengan planktonnet 100 mm, dengan menyaring air sebanyak 1 m3 secara vertikal dari dasar perairan. Sampel yang diperoleh diawetkan dengan formalin 4% untuk diidentifikasi di laboratorium. Keanekaragam, keseragaman dan dominansi dianalisa untuk mengetahui struktur komunitas copepoda. Pengukuran parameter kualitas air yang meliputi suhu, salinitas pH, arus dan kecerahan dilakukan secara bersamaan dengan pengambilan sampel. HasiI penelitian di perairan Jepara terdapat3 ordodan 18 genus copepoda, yaitu Ordo Calanoida (13 genus), Cyclopoida (2 genus) dan Harpacticoida (3 genus). Kelimpahan copepoda di perairan Jepara sebesar 5 - 546 ind/l, dengan rata-rata 316 ± 85, keanekaragaman 2,3259-2,3594, keseragaman 0,80 - 0,81 dan terdapat dominansi Acartia sp dan Calanus sp. Kata kuncl: Copepoda, Struktur Populasi, Jepara The dominantion ofcopepod in the zooplankton community, play an important role as secondary producer and primary consumer in the sea food web. Due to this function, the copepod population can be use as the sea water productivity. The aim of the research is to know and copepod community structure at Jepara Waters. The research was conducted from April to December 2005 at the Jepara Wafers and the samples were identified at Laboratory of Biological Oceanography, UNDIP. There were six stations established as the research site area. Monthly sampling was done. Copepod were collected using the 100 mm plankton net, by filtering a total of 1 m3 sea water taken vertically. The samples were preserved by the addition of formaldehyde 4% and identified in the laboratory. The diversity, evenness and dominance index were calculated to describe the copepod community structure. The water quality such as temperature, salinity, pH, current and transparency, were observed in the same time. There were 18 genus of copepods determined at the Jepara waters, belong to 3 ordo i.e Calanoid (13 genus), Cydopoid (2 genus) and Harpacticoid (3 genus). Copepod density at Jepara water was 5-546 ind./l, (average 316 ± 85), diversity 2,3259-2,3594, eveness 0,8047-0,8163 and dominancy 0,1837-0,1953. Acartia sp and Calanus sp. were dominant in Jepara waters identified. Key words : Copepods, Population Structure, Jepara
The Effect of Various Salinity Level on the Growth and Characterization of Dunaliella sp Isolated from Jepara Waters Hermin Pancasakti Kusumaningrum; Endang Kusdiyantini; Triwibowo Yuwono; Joedoro Sudarsono
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 9, No 3 (2004): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.064 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.9.3.136-140

Abstract

Dunaliella adalah salah satu biota dengan kandungan β-carotene cukup tinggi. Upaya optimalisasi produksi bcarotene pada Dunaliella berhadapan dengan beberapa masalah kultivasi, untuk mendapatkan species yang paling potensial. Hal ini terkait dengan keterbatasan pengetahuan karakteritik ecophysiologi. Alga hijau Dunaliella diketahui dapat tumbuh pada media dengan kandungan garam yang cukup tinggi, namun karena pemahaman characteristik yang keliru dapat menyebabkan identifikasi yang salah pada satu species dalam genus Dunaliella. Kultur laboratoris pada media microcosms berdasarkan salinitas telah dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan karakterisasi Dunaliella sp. dari perairan Jepara. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Dunaliella sp. dapat beradaptasi pada salinitas 0 sampai dengan 30 ‰. Berdasarkan kepada perubahan warna pigmen Dunaliella sp. yang tidak menjadi merah pada media pemeliharaan sampai dengan 25 ‰, maka jenis yang dijumpai di Jepara mempunyai karakter dan secara taksonomis berafiliasi dengan Dunaliella viridis.Kata kunci: Dunaliella sp, Salinity, Growth, CharacterizationDunaliella is one the most enriched β-carotene eucaryotic organism known. The attempt to optimize bcarotene production from Dunaliella has faced with several problems related to its growth management,which was suspectedly unable to meet the needs of the cultured species. This is primarily because the ecophysiological characteristic affecting growth of Dunaliella have not been sufficiently understood. It wasknown that the halophilic species of the green alga Dunaliella was grown in concentrated salt solutions, but based on this characterization, some misnamed of species in genus Dunaliella also have arisen due to wrongcharacterization understanding. Laboratory cultures and mixed-species microcosms were used to asses the growth and characterization of Dunaliella sp. from Jepara Coastal Region with special emphasis on the several factors that affecting growth of organisms including salinity. The result showed that Dunaliella sp. could adapted to a variety of salt concentration from as low as 0.0 % to salt saturation of about 30 ‰. Based on its pigment colour that Dunaliella sp. doesn’t turn red in the growth on salinities up to 25 ‰, it can be characterized and affiliated taxonomically as Dunaliella viridis.Key words: Dunaliella sp, Salinity, Growth, Characterization
Co-Authors Adde Lolita Putri Adhitya Naufal Pribadhi Afrazak Johansyah Agni Rizqy Berliyanti Agung Suprihadi Ahmad Thontowi Anggraini, Ika Anggraini, Ika Anggrayeni, Yesti Tri Anto Budiharjo Arina Lunggani Arina Tri Lunggani Arina Tri Lunggani Arina Tri Lunggani Atit Kanti Basundari, Sinta Anas Bintoro Rudi Saputro, Bintoro Rudi Budi Raharjo Daniel Pasaribu Devia Kusmawati Arfina Dian Arif Rachman E Hugeng Wandono Elawati, Nunung Eni Elawati, Nunung Eni Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti Erma Prihastanti Euis HERMIATI Evi F Simanjuntak Faradila Ayu, Near Putri Galih Pertiwi Akbar Ginting, R Cinta Badia H Hadiyanto Hadi Endrawati Hermin P Kusumaningrum Hermin P. Kusumaningrum Hermin Pancasakti Kusumaningrum Hilmi Fadhli Ihdina Isfara Suteja Ika Anggraini Ika Anggraini Anggraini Indah Sulistyarini Joedoro Sudarsono Khabib Khasan Alfaridhi, Khabib Khasan Kurniawati, Laily Laily Kurniawati Larasati, Ella Dewani Ledy Ginting Maria Sarah Fadillah MG Isworo Rukmi Moi, Maria Yasinta Muhammad Amal Nurhakim, Muhammad Amal Muhammad Nur Muhammad Nur Muhammad Z ainuri Muhammad Zainuri Munifatul Izzati N Nurhayati Naufal, Adhitya Nia Fadlilatul Laily Novi Alvita Pratama Nugrahaini, Dian Laila Nunung Eni Elawati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Prayitno, S Feta Avila Prianto, A. Heru Puteri Aryani Rejeki Siti Ferniah Rida Yuliana, Rida Saniha Adini, Saniha Sarjana Parman Soni Nugraha Sri Pujianto, Sri Sri Pujiyanto Suprihadi Suprihadi TATI NURHAYATI Tri Winarni Agustini Triwibowo Yuwono Tyas Rini Saraswati Udi Tarwotjo, Udi Wijanarka Wijanarka Wijanarka, W